April 2016

Satu langkah strategis lagi dilakukan Dinas Pendidikan Kabupaten Tabalong. Pada hari Rabu (27 April 2016) lalu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tabalong mengumpulkan Kepala UPT, perwakilan Kepala Sekolah SD, SMP, SMA/SMK, dan perwakilan guru, guna memprakarsai terbentuknya sebuah komunitas guru pengembang media pembelajaran berbasis TIK. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tabalong, Drs. H. Marzuki Hakim, M.Si., dalam sambutan dan pengarahannya menuturkan keinginan bagaimana supaya prioritas pendidikan yang murah dan berkualitas itu dapat diwujudkan.
“Kalau komunitas ini terbentuk. Nanti ada lagi grup-grup (rayon) yang berdasarkan kelas maupun mata pelajaran,” katanya.
“Nah, kalau yang ada itu kan komunitas(MGMP) TIK, yaitu guru yang mengajar TIK. Sekarang kita keluar dari itu. Jadi, komunitas ini anggotanya semua guru. Apakah dia mengajar Matematika, IPA, IPS, dan lain-lain. Kita harapkan, jika dia memberikan pelajaran, dia menggunakan teknologi, menggunakan media pembelajaran yang menarik yang berbasis IT sehingga tidak monoton,”tambahnya.

Kepala Dinas yang baru menjabat selama dua tahun ini juga menuturkan dengan adanya bantuan media itu, pekerjaan guru akan menjadi lebih ringan.
“Tentu juga jadi lebih menarik karena dalam media itu ada video-video atau contoh-contoh materi yang bisa kita sisipkan,” katanya lagi.
“Bahkan, jika (media) itu nantinya kita taruh di web kita, guru-guru kita, atau murid-murid kita yang sudah punya akses internet, mereka pun bisa melihat lebih dulu materi yang akan diberikan oleh guru. Bagi anak yang kreatif, jika gurunya masuk, bisa langsung diskusi.”

Kepala Dinas juga memandang ini merupakan langkah yang harus ditempuh karena kalau tidak mulai sekarang, kita akan ketinggalan.
“Kita juga nanti akan sekali-kali mengundang pihak lain untuk memberikan ilmu dan pengalaman mereka dalam hal pengembangan media berbasis IT ini.
Untuk masalah dana, kalau komunitas ini terbentuk, nanti Dinas Pendidikan juga akan memberikan bantuan, bagaimanapun caranya demi pengembangan komunitas ini.
“Kalau MGMP TIK itu kan mereka sudah ada mata anggarannya. Nah kalau komunitas, nanti kita akan pikirkan supaya usaha meningkatkan kualitas pendidikan ini bisa terlaksana,” tutupnya.

Sebelumnya, Bapak Shopia Elhadi, S.Ag., M.M.Pd. yang juga Kepala UPT Inspeksi Pendidikan Kecamatan Muara Uya & Jaro dalam laporannya menyampaikan bahwa rapat Pertemuan Pembentukan Komunitas Guru Pengembang Media Pembelajaran Berbasis TIK tersebut merupakan inisiatif dan Prakarsa Kelompok Kerja Kepala UTP Inspeksi Pendidikan Kecamatan se-Kabupaten Tabalong. Ini merupakan salah satu tindaklanjut dari 12 Program Skala Prioritas Kabupaten Tabalong 2015 – 2019.

Pertemuan pertama yang diadakan di aula Dinas Pendidikan itu membuka mata peserta untuk lebih terpacu semangat dan minatnya untuk meningkatkan kemampuan di bidang TIK, untuk saling bersinergi satu sama lain.

Berdasarkan hasil rapat, maka terbentuklah Pengurus/Koordinator setiap rayon dan kecamatan sebagai berikut :
1. Koordinator Kabupaten : H. Shopia elhadi, S.Ag.,M.M.Pd. ( Ketua Pokjha Kepala UPT Inspeksi Pendidikan Kecamatan se Kabupaten Tabalong
2. Koordinator Guru TK/SD : Budy Irawan, S.Pd.SD ( SDN 1.2 Sei. Rukam )
3. Koordinator Guru SMP : Kamrani, S.Pd. ( SDN 2 Kelua )
4. Koordinator Guru SMA/SMK : Kasno, M.Pd. ( SMA 1 Jaro )

Untuk Pengurus/Koordinator Tingkat Kabupaten, dengan anggota : Bapak Syam Indera Permana, SP., MM, Deni Ranoptri, S.Pd.SD, Yadi Kanadi, M.Pd. Selanjutnya akan dibentuk kelengkapan kepengurusan yang terdiri dari 3 ( tiga ) bidang yaitu : Bidang Peningkatan Mutu, Bidang Pengembangan ( Tim Pengembang TIK ), dan Bidang Kerjasama/Kemitraan. Kemudian, pada setiap Kecamatan dibentuk Pengurus Kecamatan untuk Guru-guru TK/SD, dan setiap Rayon Guru SMP/SMA/SMK dibentuk kepengurusan juga.

Bupati Tabalong, Drs.H.Anang Syakhfiani, M.Si. mengharapkan ada guru atau kepala sekolah di kabupaten Tabalong yang bisa melanjutkan pendidikan ke S-3. Hal itu disampaikan bupati dalam kesempatan pertemuan dengan Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) Selasa kemarin, 26 April 2016, di aula SMP Negeri 1 Tanjung.
“Seperti yang sudah disampaikan wakil ketua K3S dan ketua PGRI tadi bahwa program prioritas kita ini menyediakan pendidikan yang murah dn berkualitas, serta meningkatkan kesejahteraan para guru. Termasuk pemerintah kabupaten akan memberikan bantuan bagi para guru yang ingin melanjutkan pendidikan. Saya berkhayal, (harapan saya) sebelum masa kepemimpinan saya berakhir, ada kepala sekolah dan guru kita yang lulus strata tiga. Kalau strata dua kan sudah banyak,” katanya.
"Saya memakai logika terbalik. Bahwa semakin tinggi pendidikan seseorang itu, akan mengubah sikap dan kepribadiannya. Waktu hanyar S-1 mungkin bajunya masih ke luar, tapi pas sudah S-2 jadi masuk ke dalam. Saya punya beberapa teman yang waktu S-2 haja batutunjulan. Tapi pas lulus S-3, ternyata ada perubahan," lanjutnya.

Suatu kejadian yang langka, seorang kepada daerah mau berhadir dalam sebuah rapat K3S. Bupati di awal sambutannya menyatakan ingin mengubah tradisi dan kebiasaan bahwa seorang bupati itu hanya bermain di tataran atas saja. Namun beliau ingin juga hadir di tengah-tengah masyarakat termasuk di forum K3S ini.

Dalam kesempatan itu, bupati juga merespon positif keinginan anggota K3S agar pemerintah daerah memberikan kendaraan dinas (Baca: Kepala Sekolah Akan Mendapatkan Kendaraan Dinas dari Bupati).
Bupati juga merespon positif salah satu program K3S yang disampaikan wakil ketua K3S, Sutimbul, M.Pd, mengenai studi banding (bupati meralatnya dengan istilah kunjungan kerja). Beliau meminta langsung kepada sekretaris Dinas Pendidikan yang juga hadir untuk memasukkannya dalam pagu anggaran perubahan (Baca: Pemerintah Daerah Akan Fasilitasi Kepala Sekolah Lakukan Kunjungan Kerja ke Jawa).

Bupati juga merespon positif kegiatan pengembangan profesi dalam forum K3S yang dilaksanakan. Bahkan, di bagian akhir sambutannya, bupati menyampaikan bahagia bisa hadir di tengah forum kepala sekolah tersebut dan menawarkan jika ada pertemuan selanjutnya, beliau minta dikabari (Baca: Bupati Undang Kepala Sekolah Adakan Pertemuan di Wisma Tamu).
Hadir pula dalam pertemuan itu, ketua PGRI Kabupaten Tabalong, Drs.H.Erwan, S.H. M.AP, dan sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Tabalong (Baca: PGRI dan Pemerintah Daerah Akan Terus Memajukan Pendidikan di Kabupaten Tabalong). Masih ada beberapa hal lainnya yang cukup strategis terkait memajukan dunia pendidikan di kabupaten Tabalong yang terungkap dalam pertemuan itu.

Foto: BBM by Fendi

Bupati Tabalong, Drs.H.Anang Syakhfiani, M.Si. merespon positif kegiatan pengembangan profesi dalam forum K3S yang dilaksanakan. Bahkan, di bagian akhir sambutannya, bupati menyampaikan bahagia bisa hadir di tengah forum kepala sekolah tersebut dan menawarkan jika ada pertemuan selanjutnya, beliau minta dikabari.
"Nanti tempatnya di wisma tamu, Pak. Ulun handak menjamu pian," ujarnya yang kemudian disambut tepuk tangan hadirin.

“Dialog” yang jauh dari kesan formal itu terjadi saat bupati berkenan hadir dalam rapat Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) SMP Kabupaten Tabalong (Selasa, 26 April 2016) di aula SMP Negeri 1 Tanjung.
Suatu kejadian yang langka, seorang kepada daerah mau berhadir dalam sebuah rapat K3S. Bupati di awal sambutannya menyatakan ingin mengubah tradisi dan kebiasaan bahwa seorang bupati itu hanya bermain di tataran atas saja. Namun beliau ingin juga hadir di tengah-tengah masyarakat termasuk di forum K3S ini.

Dalam kesempatan itu, bupati juga merespon positif keinginan anggota K3S agar pemerintah daerah memberikan kendaraan dinas. “Maksudnya supaya tidak kalah dengan kepala TU lah, “ ujar Sutimbul dalam laporannya saat berkesempatan menyampaikan sambutan yang pertama (Baca: Kepala Sekolah Akan Mendapatkan Kendaraan Dinas dari Bupati).

Tak hanya itu, bupati juga merespon salah satu program K3S yang disampaikan wakil ketua K3S, Sutimbul, M.Pd, mengenai studi banding (bupati meralatnya dengan istilah kunjungan kerja). Beliau meminta langsung kepada sekretaris Dinas Pendidikan yang juga hadir untuk memasukkannya dalam pagu anggaran perubahan.
"Itu misalnya satu orang 4 juta, kali 58 orang, saya pikir masih kecil," katanya. "Tapi kada kawa baimbai sabarataan. Kosong sakulahan," guraunya yang disambut gelak tawa hadirin.
"Mungkin bisa dibagi dua nanti pelaksanaannya," lanjutnya (Baca: Pemerintah Daerah Akan Fasilitasi Kepala Sekolah Lakukan Kunjungan Kerja ke Jawa).

Hadir pula dalam pertemuan itu, ketua PGRI Kabupaten Tabalong, Drs.H.Erwan, S.H. M.AP, dan sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Tabalong (Baca: PGRI dan Pemerintah Daerah Akan Terus Memajukan Pendidikan di Kabupaten Tabalong). Masih ada beberapa hal lainnya yang cukup strategis terkait memajukan dunia pendidikan di kabupaten Tabalong yang terungkap dalam pertemuan itu.

Bupati Tabalong, Drs.H.Anang Syakhfiani, M.Si. merespon positif salah satu program K3S yang disampaikan wakil ketua K3S, Sutimbul, M.Pd, mengenai studi banding (bupati meralatnya dengan istilah kunjungan kerja). Beliau meminta langsung kepada sekretaris Dinas Pendidikan yang juga hadir untuk memasukkannya dalam pagu anggaran perubahan.
"Itu misalnya satu orang 4 juta, kali 58 orang, saya pikir masih kecil," katanya. "Tapi kada kawa baimbai sabarataan. Kosong sakulahan," guraunya yang disambut gelak tawa hadirin.
"Mungkin bisa dibagi dua nanti pelaksanaannya," lanjutnya.

“Dialog” yang jauh dari kesan formal itu terjadi saat bupati berkenan hadir dalam rapat Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) SMP Kabupaten Tabalong (Selasa, 26 April 2016) di aula SMP Negeri 1 Tanjung.
Suatu kejadian yang langka, seorang kepada daerah mau berhadir dalam sebuah rapat K3S. Bupati di awal sambutannya menyatakan ingin mengubah tradisi dan kebiasaan bahwa seorang bupati itu hanya bermain di tataran atas saja. Namun beliau ingin juga hadir di tengah-tengah masyarakat termasuk di forum K3S ini.

Dalam kesempatan itu, bupati juga merespon positif keinginan anggota K3S agar pemerintah daerah memberikan kendaraan dinas. “Biar tidak kalah dengan kepala TU lah, “ ujar Sutimbul dalam laporannya saat berkesempatan menyampaikan sambutan yang pertama (Baca: Kepala Sekolah Akan Mendapatkan Kendaraan Dinas dari Bupati), serta beberapa hal lainnya yang cukup strategis terkait memajukan dunia pendidikan di kabupaten Tabalong.
“Seperti yang sudah disampaikan wakil ketua K3S dan ketua PGRI tadi bahwa program prioritas kita ini menyediakan pendidikan yang murah dn berkualitas, serta meningkatkan kesejahteraan para guru. Termasuk pemerintah kabupaten akan memberikan bantuan bagi para guru yang ingin melanjutkan pendidikan. Saya berkhayal, (harapan saya) sebelum masa kepemimpinan saya berakhir, ada kepala sekolah dan guru kita yang lulus strata tiga. Kalau strata dua kan sudah banyak,” katanya (Baca: Bupati Berharap Ada Kepala Sekolah atau Guru yang Melanjutkan Pendidikan ke S-3).

Tak cukup dengan itu, di bagian akhir sambutannya, bupati menyampaikan bahagia bisa hadir di tengah forum kepala sekolah tersebut dan menawarkan jika ada pertemuan selanjutnya, beliau minta dikabari.
"Nanti tempatnya di wisma tamu, Pak. Ulun handak menjamu pian," ujarnya yang kemudian disambut tepuk tangan hadirin.

Hadir pula dalam pertemuan itu, ketua PGRI Kabupaten Tabalong, Drs.H.Erwan, S.H. M.AP, dan sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Tabalong (Baca: PGRI dan Pemerintah Daerah Akan Terus Memajukan Pendidikan di Kabupaten Tabalong).

Bupati Tabalong, Drs.H.Anang Syakhfiani, M.Si. merespon positif permintaan kepala sekolah yang disampaikan wakil ketua K3S, Sutimbul, M.Pd, agar pemerintah daerah memberikan kendaraan dinas. “Biar tidak kalah dengan kepala TU lah, “ ujar Sutimbul dalam laporannya saat berkesempatan menyampaikan sambutan yang pertama.
Menimpali itu, dalam sambutannya, bupati menyatakan siap memenuhi permintaan itu. “Maksudnya kendaraan yang besar itu kah? Ulun kira yang pakai kendaraan nang ganal itu kepala sekolah, sakalinya lain lah,” guraunya.

“Dialog” yang jauh dari kesan formal itu terjadi saat bupati berkenan hadir dalam rapat Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) SMP Kabupaten Tabalong (Selasa, 26 April 2016) di aula SMP Negeri 1 Tanjung.
Suatu kejadian yang langka, seorang kepada daerah mau berhadir dalam sebuah rapat K3S. Bupati di awal sambutannya menyatakan ingin mengubah tradisi dan kebiasaan bahwa seorang bupati itu hanya bermain di tataran atas saja. Namun beliau ingin juga hadir di tengah-tengah masyarakat termasuk di forum K3S ini.
“Seperti yang sudah disampaikan wakil ketua K3S dan ketua PGRI tadi bahwa program prioritas kita ini menyediakan pendidikan yang murah dan berkualitas, serta meningkatkan kesejahteraan para guru. Termasuk pemerintah kabupaten akan memberikan bantuan bagi para guru yang ingin melanjutkan pendidikan. Saya berkhayal, (harapan saya) sebelum masa kepemimpinan saya berakhir, ada kepala sekolah dan guru kita yang lulus strata tiga. Kalau strata dua kan sudah banyak,” katanya (Baca: Bupati Berharap Ada Kepala Sekolah atau Guru yang Melanjutkan Pendidikan ke S-3).

Di ujung sambutannya, terkait dengan permintaan kendaraan dinas untuk kepala sekolah tersebut, bupati menegaskan kembali kepada kepala Dinas Pendidikan yang saat itu diwakili oleh sekretaris Bapak Sumaryanto, agar memasukkan itu dalam anggaran perubahan.
“Insyaallah, tapi kalau sepeda motor yang besar itu mungkin tidak cocok buat ibu-ibu. Jadi, amun handak tu scoopy sabarataan,” selorohnya yang disambut tawa dan tepuk tangan hadirin.
“Jadi, bila ada yang pakai scoopy pakai bak, nah ini kepala sekolahnya. Kada uyuh lagi bupati ma-absen kalu ada yang ke pasar,” lanjutnya lagi.

Tak cukup dengan itu, bupati juga merespon positif program K3S yang menginginkan adanya studi banding (kunjungan kerja) ke luar daerah, serta beberapa hal lainnya yang cukup strategis terkait memajukan dunia pendidikan di kabupaten Tabalong (Baca: Pemerintah Daerah Akan Fasilitasi Kepala Sekolah Lakukan Kunjungan Kerja ke Jawa).
Hadir pula dalam pertemuan itu, ketua PGRI Kabupaten Tabalong, Drs.H.Erwan, S.H. M.AP, dan sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Tabalong (Baca: PGRI dan Pemerintah Daerah Akan Terus Memajukan Pendidikan di Kabupaten Tabalong).

PGRI dan Pemerintah Daerah Akan Terus Memajukan Pendidikan di Kabupaten Tabalong
PGRI Kabupaten Tabalong mengagendakan akan melakukan pelantikan dan pengukuhan seluruh pengurus cabang PGRI tingkat kecamatan di kabupaten Tabalong pada minggu pertama bulan Mei 2016. Hal ini disampaikan ketua PGRI Kabupaten Tabalong, Drs.Erwan, SH. M.AP, ketika menghadiri rapat Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) SMP Kabupaten Tabalong (Selasa, 26 April 2016) di aula SMP Negeri 1 Tanjung, mendampingi bapak bupati yang juga berkenan hadir hadir (Baca: Kepala Sekolah Akan Mendapatkan Kendaraan Dinas dari Bupati).

Dalam kesempatan rapat K3S yang juga dihadiri Sekretaris Dinas Pendidikan (mewakili kepala Dinas Pendidikan yang berhalangan hadir karena ada kegiatan di Banjarmasin) itu, ketua PGRI menyampaikan pula perhatiannya yang besar kepada para pendidik bahwa sebagai organisasi profesi, PGRI akan terus mengawal dan mengayomi seluruh pendidik yang ada di Kabupaten Tabalong (Baca: Pemerintah Daerah Akan Fasilitasi Kepala Sekolah Lakukan Kunjungan Kerja ke Jawa).
“Oleh karena itu, PGRI kabupaten juga mengagendakan pada minggu pertama bulan Mei nanti akan melakukan pelantikan dan pengukuhan seluruh pengurus cabang PGRi yang sudah terpilih hasil muscab yang lalu,” katanya.
“Ke depan, kita juga akan memikirkan untuk mengupayakan PGRI kabupaten ini akan memliki sekretariat yang permanen. Bahkan impian kita, PGRI kita ini akan mempunyai sebuah gedung guru yang megah,” lanjutnya yang disambut tepuk tangan peserta rapat.

Dalam sambutannya itu, ketua PGRI juga menyampaikan sorotannya terhadap upaya pemerintah daerah dalam memajukan dunia pendidikan dengan terus memperhatikan faktor pendidik, anak didik, dan sarana prasarananya (Baca: PGRI dan Pemerintah Daerah Akan Terus Memajukan Pendidikan di Kabupaten Tabalong).

Di akhir sambutannya, Ketua PGRI juga mengharapkan doa restu dan dukungan semua pihak untuk terus memajukan PGRI di kabupaten Tabalong.

Foto: BBM by Tety

PGRI dan Pemerintah Daerah Akan Terus Memajukan Pendidikan di Kabupaten Tabalong
Berbahagialah para pendidik yang ada di kabupaten Tabalong, pemerintah daerah berupaya memajukan dunia pendidikan dengan terus memperhatikan faktor pendidik, anak didik, dan sarana prasarananya. Setidaknya itu yang bisa ditangkap, saat ketua PGRI kabupaten Tabalong, Drs.Erwan, SH. M.AP, menyampaikan sambutannya ketika menghadiri rapat Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) SMP Kabupaten Tabalong (Selasa, 26 April 2016) di aula SMP Negeri 1 Tanjung, mendampingi bapak bupati yang juga berkenan hadir (Baca: Kepala Sekolah Akan Mendapatkan Kendaraan Dinas dari Bupati).
“Kita ingin SMP yang Bapak/Ibu pimpin itu bisa maju dan berkembang, dicintai oleh anak didik, para pendidik, disukai oleh masyarakat dan lingkungannya. Tentu faktor pendidik ini juga harus kita perhatikan. Dengan kerja sama dan koordinasi yang baik insyaallah para pendidik akan bisa maju,” ujarnya .

Mengenai perhatian terhadap tingkat kesejahteraan pendidik ini, melalui APBD Perubahan tahun 2015 lalu, pemerintah daerah juga telah menaikkan tunjangan daerah bagi kepala sekolah dari jenjang TK, SD, SMP, SMA/SMK.
“Diharapkan, pemerintah Kabupaten Tabalong ke depannya kami mohon, perhatian ini juga ditujukan bagi seluruh pendidik yang ada di kabupaten Tabalong,” ujarnya pula.

Selain itu, faktor sarana dan prasarana juga harus diperhatikan. Bapak yang juga kepala Bappeda ini menyatakan membuka pintu yang selebar-lebarnya bagi kepala sekolah jika ingin memperbaiki atau melengkapi sarana dan prasarana di sekolahnya.
“Mungkin ada SMP yang belum memiliki fasilitas listrik, ruang kelas kurang, ruang penunjang kurang, atap bocor, peralatan kurang, silakan usulkan melalui dinas pendidikan yang kemudian diteruskan ke Bappeda,” lanjutnya.
Pernyataan ini langsung disambut tepuk tangan yang meriah dari hadirin.

Pria yang pernah cukup lama memimpin Dinas Pendidikan Kabupaten Tabalong dan cukup signifikan memajukan dunia pendidikan di masa kepemimpinannya itu, menyoroti pula faktor anak didik.
“Kami merasa gembira karena dalam dua tahun terakhir ini, minat anak didik kita untuk mengikuti lomba-lomba di tingkat kecamatan dan kabupaten itu semakin meningkat. Hampir tidak ada lagi disparitas (kesenjangan) antara anak didik yang sekolah di perkotaan dengan anak didik yang sekolah di tingkat kecamatan,” ujarnya.
“ Ini terbukti, bahwa ternyata anak didik kita yang sekolah baik di wilayah utara maupun selatan, kemampuan akademiknya bisa bersaing bahkan di tingkat provinsi maupun tingkat nasional. Ini merupakan salah satu indikator bahwa kualitas pendidikan di kabupaten Tabalong sudah merata,” lanjutnya.
“Dulu biasanya didominasi oleh sekolah-sekolah di perkotaan. Sekarang, sekolah yang di wilayah kecamatan, yang agak jauh dari pusat kota, ternyata anak didiknya juga bisa tampil. Ini tidak terlepas dari hasil pembinaan, bimbngan, dan arahan oleh guru mata pelajaran, guru pembina, dan termasuk oleh kepala sekolah. Maka jika ada satu prestasi, tentu ada keterkaitan satu sama lain.”

Dalam kesempatan rapat K3S yang juga dihadiri Sekretaris Dinas Pendidikan (mewakili kepala Dinas Pendidikan yang berhalangan hadir karena ada kegiatan di Banjarmasin) itu, ketua PGRI menyampaikan pula perhatiannya yang besar kepada para pendidik bahwa sebagai organisasi profesi, PGRI akan terus mengawal dan mengayomi seluruh pendidik yang ada di Kabupaten Tabalong (Baca: Pemerintah Daerah Akan Fasilitasi Kepala Sekolah Lakukan Kunjungan Kerja ke Jawa).
“Oleh karena itu, PGRI kabupaten juga mengagendakan pada minggu pertama bulan Mei nanti akan melakukan pelantikan dan pengukuhan seluruh pengurus cabang PGRi yang sudah terpilih hasil muscab yang lalu,” katanya (Baca: Awal Mei 2016, Seluruh Pengurus Cabang PGRI Kabupaten Tabalong Akan Dilantik dan Dikukuhkan).
“Ke depan, kita juga akan memikirkan untuk mengupayakan PGRI kabupaten ini akan memliki sekretariat yang permanen. Bahkan impian kita, PGRI kita ini akan mempunyai sebuah gedung guru yang megah,” lanjutnya yang disambut tepuk tangan peserta rapat.

Di akhir sambutannya, Ketua PGRI juga mengharapkan doa restu dan dukungan semua pihak untuk terus memajukan PGRI di kabupaten Tabalong.

Foto: BBM by Tety

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan berkomitmen untuk terus mengembanga program sertifikasi guru secara merata. Program sertifikasi guru ada dua jenis yakni sertifikasi guru PNS dan sertifikasi guru Non PNS.
Mulai tahun 2016 ini pola sertifikasi guru diganti dengan Pendidikan Profesi Guru (PPG). Pola sertifikasi guru yang sebelumnya banyak digunakan adalah melalui Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG). Rencana kesempatan guru untuk mengikuti sertifikasi melalui pola PLPG akan berakhir pada tahun 2015.

Penetapan PPG sebagai syarat wajib yang harus dipenuhi guru untuk menjadi pendidik profesional akan segera diberlakukan dengan tegas. Ini merupakan salah upaya yang dilakukan pemerintah untuk meningkatkan kualitas pendidikan terutama para pendidiknya atau guru.
PPG adalah semacam module pendidikan pra jabatan sebagai sertifikasi profesi jabatan. Program ini dilaksanakan oleh Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK). Mulai tahun 2016 ini, guru akan dinilai sesuai dengan profesi jabatan yang mereka emban berdasar profesinya sebagai tenaga pendidik profesional.

Para guru akan mengikuti PPG selama 1 tahun dengan sistem IN-ON-IN-ON-IN. Setelah itu mendapat gelar “Gr” dan sertifikat pendidik serta pantas menyandang standing guru profesional. Hal ini sesuai dengan amanat Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Dalam peraturan tersebut tenaga pendidik akan dinilai sesuai dengan profesi jabatan mereka.

Untuk pemberkasan, kawan-kawan guru dapat berkoordinasi dengan operator dinas pendidikan setempat yang mengurusi masalah sertifikasi guru ini.
Sumber: disdikpora.rokanhulukab.go.id

MKRdezign

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget